Sunday 12 March 2017

11/03/2017 : Lebih Dari 90% Potensi Tingkat Suku Bunga Naik Ke 1.00%. Tapi Kenapa USD Malah Anjlok? Ternyata Alasannya seperti ini

Jurnal Mingguan Trading Forex
Indonesia, 11/03/2017 Data ketenagakerjaan resmi dari pemerintah AS yang sangat ditunggu-tunggu pasar menjadi pamungkas serangkaian data fundamental ekonomi di pekan lalu. Data nonfarm payroll (NFP), sama halnya dengan data ADP yang melonjak, naik menjadi 235.000, di atas perkiraan para ekonom sebesar 190.000-200.000 pekerjaan, namun dibandingkan dengan data bulan Januari, data NFP tersebut di bawah 238.000 pekerjaan yang tercipta di periode tersebut.
Data unemployment rate (tingkat pengangguran) AS juga membaik, turun dari 4,8% ke 4,7%. Data ini semakin menegaskan bahwa ekonomi AS semakin mendekati kondisi full employment seperti sebelumnya sering yang disampaikan oleh beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed).
Dari aksi harga yang kami pantau saat data tersebut dirilis, terlihat kekecewaan pasar, meskipun memang hasilnya menjadi lampu hijau bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 14-15 Maret. Ditambah lagi pasar juga tampak kecewa dengan data average hourly earnings(upah rata-rata per jam) ternyata hanya 2% sama seperti bulan lalu namun berada di bawah ekspektasi pasar.
Pasar memang seperti tidak pernah puas. Seringkali terjadi saat data yang sangat ditunggu, sebaik apapun hasilnya, jika di bawah ekspektasi pasar tetap dianggap buruk atau tidak prospektif.
Kenaikan fed funds rate di pertengahan bulan ini memang “a done deal”, sudah pasti. Tapi pasar keuangan yang di dalamnya ada begitu banyak investor besar yang membenamkan dananya untuk investasi jangka panjang punya pertanyaan atau harapan lain yaitu berapa kali suku bunga AS akan meningkat di tahun ini.
Saat data-data ketenagakerjaan tersebut dirilis, greenback langsung terpukul sehingga EURUSD melesat ke 1,0652. Hingga akhirnya menjelang penutupan EURUSD terus bergerak naik ke 1,0699, tertinggi sejak 9 Februari dan ditutup positif di 1,0687
USDJPY yang sebelumnya terus bergerak naik (pelemahan yen terhadap dolar AS) hingga ke 115,50, terkoreksi ke 115,05. Penguatan yen terus berlanjut hingga 114,65 dan ditutup di 114,75.
GBPUSD juga mampu sedikit rebound hingga 1,2189 dan berakhir positif di1,2174. USDCHF bergerak ke selatan (penguatan franc terhadap greenback) hingga ke 1,0079 dan ditutup di 1,0102. AUDUSD melonjak hingga 0,7557, menjauh dari level terendah sesi Kamis di 0,7490 yang sekarang berperan sebagai support dan saat penutupan berakhir di zona hijau, di 0,7547.
Harga emas (XAUUSD) pun ikut melonjak. Setelah data dirilis XAUUSD naik ke 1206,20 dari level terendah sesi Jum’at di 1194,90, meskipun di saat yang sama yield obligasi pemerintah AS yang menjadi rival emas berada di tingkat yang tinggi belakangan ini, 2,595%. Sebuah anomali pasar sedang terjadi. Saat penutupan sesi Jum’at XAUUSD berakhir positif di 1204,10, para bulls akhirnya berhasil kembali menguasai teritori 1200,00.
Kenapa mata uang utama dunia, juga mata uang emerging markets seperti real Brazil, lira Turki, peso Meksiko dan rand Afrika Selatan, berbalik bullish saat data-data itu dirilis? Penyebabnya adalah karena pasar, hingga detik ini, yakin bahwa The Fed tetap tidak akan terlalu agresif dalam menaikkan suku bunganya di tahun ini walaupun dapat dipastikan di pertemuan minggu ini fed funds rate akan naik.
Sejauh ini pasar melihat probabilitas sebesar 60% The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang 2017. Namun belakangan juga mulai santer berkembang isu, atau mungkin hanya ekspektasi para spekulan, bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali di tahun ini. Namun ekspektasi terakhir tersebut tampaknya masih sangat rapuh alias meragukan.
The Fed sendiri masih terus memantau perkembangan ekonomi selanjutnya baik domestik maupun internasional karena berbagai isu geopolitik dan keamanan global yang berkembang, terutama dari Eropa dan UK, dapat menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi global.
Apalagi hingga kini The Fed dan pasar masih meraba kebijakan ekonomi pemerintahan baru AS dan sangat berharap Presiden AS Donald Trump segera memberi kepastian tentang rencana kebijakan dan reformasi ekonomi, pajak, anggaran dan perdagangan. Kini sudah hampir dua bulan Trump berkuasa namun belum terlihat aksi konkrit dari beberapa hal penting yang sudah ia janjikan sejak berkampanye di tahun lalu.
Di pekan ini sudah jelas fokus utamanya adalah rapat kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC), keputusan dan juga keterangan serta pandangannya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa pasar sudah price in (menghitung faktor) kenaikan suku bunga The Fed di harga saat ini. Jadi bisa saja terjadi pasar mengabaikan keputusan FOMC atau dengan kata lain justru aksi profit taking yang terjadi setelah pasar menikmati rally dolar AS belakangan ini.
Di pekan ini pasar juga akan tetap memonitor pidato Presiden ECB, data produksi industri dan investasi aset tetap China, data sentimen ekonomi dari ZEW Jerman, PPI (inflasi) AS, Claimant Count Change UK, CPI (inflasi) AS, data penjualan eceran AS, data tingkat pengangguran Australia, Swiss National Bank Monetary Policy Assessment, pengumuman kebijakan MPC Bank of England, data izin bangunan dan Philly Fed Manufacturing Index AS dan terakhir data sentimen konsumen AS yang dilaporkan oleh University of Michigan.
EURUSD
PERGERAKAN SEPEKAN 06/03 – 10/03 : POSITIF
RANGE SEPEKAN : 174 PIP
Secara Fundamental, Dalam rapat sebelumnya, ECB telah memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sudah dijalankannya. Suku bunga tidak diubah. Namun, satu hal yang menjadi perhatian para investor adalah bagaimana ECB mengabaikan data inflasi terbaru yang beringsut naik. Beberapa pihak, dalam hal ini Jerman, memang sempat mengusulkan pengetatan kebijakan moneter pada ECB sehubungan dengan kenaikan inflasi yang belakangan ini dianggap cukup pesat. Mereka khawatir perekonomian Zona Euro akan dilanda overheating. Tak langsung merespon permintaan Jerman, Presiden ECB, Mario Draghi, justru mengatakan bahwa pihaknya belum melihat sinyal-sinyal yang kenaikan inflasi yang membahayakan. Para analis mengasumsikan pernyataan tersebut sebagai penantian akan empat poin, dimana jika inflasi naik maka :
  1. harus menyebarluas.
  2. harus berkesinambungan,
  3. waktunya harus berlangsung lama atau tahan lama,
  4. dampaknya harus berwujud tren jangka menengah,
Draghi juga terkesan sangat berhati-hati dalam mengomunikasikan rencana kebijakan yang akan mengurangi jatah pembelian aset dari 80 miliar Euro menjadi 60 miliar Euro pada April mendatang. Draghi menekankan bahwa tindakan tersebut tak selalu berarti tapering, terlebih karena durasi program pembelian aset juga bakal diperpanjang. Meski demikian, Draghi mengatakan akan mengkaji wacana tersebut secara lebih mendalam lagi.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Eropa, diantaranya :
  1. ECB President Draghi Speaks                Senin 13/03/2017 20:30 WIB
Secara Teknikal, PENGUATAN pasangan harga EURUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level1.0648, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.0626 – 1.0602 – 1.0578. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1.0712, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PENGUATANnya ke area level 1.0737 – 1.0763 – 1.0787.
GBPUSD
WEEKLY OUTLOOK : NEGATIF
PERGERAKAN SEPEKAN 06/03 – 10/03 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 165 PIP
Secara Fundamental, Ekonom perumahan Halifax Martin Ellis mengatakan bahwa harga rumah dalam tiga bulan sampai Februari adalah 1,7 persen lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya namun turun dari 2,3 persen pada bulan Januari 2017. Tingkat pertumbuhan tahunan turun menjadi 5,1 persen dari Januari 5,7 persen, terendah sejak Juli 2013. “Permintaan Perumahan sedang didukung oleh ekonomi yang terus tampil baik dengan kerja masih terus berkembang. Sementara itu, pasokan dari keduanya yaitu rumah baru dan properti tersedia untuk dijual masih rendah. Kombinasi ini mendorong harga.“ Halifax menambahkan bahwa keterjangkauan hipotek lebih baik dari satu dekade lalu. Pemberi pinjaman mengatakan proporsi pendapatan sekali pakai yang ditujukan untuk pembayaran hipotek telah meningkat sebesar 18 persen sejak tahun 2007.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Inggris, diantaranya :
  1. Average Earnings Index 3m/y     Rabu 15/03/2017 16:30 WIB
  2. Claimant Count Change                Rabu 15/03/2017 16:30 WIB
  3. MPC Official Bank Rate Votes     Kamis 16/03/2017 19:00 WIB
  4. Monetary Policy Summary           Kamis 16/03/2017 19:00 WIB
  5. Official Bank Rate                          Kamis 16/03/2017 19:00 WIB
Secara Teknikal, untuk sepekan kedepan, PELEMAHAN GBPUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLSH pada level 1.2212, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.2258 – 1.2301 – 1.2344. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 1.2129, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan PELEMAHANnya ke area level 1.2083 – 1.2040 – 1.1994.  
AUDUSD
WEEKLY OUTLOOK : NEGATIF
PERGERAKAN SEPEKAN 06/03 – 10/03 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 142 PIP
Secara Fundamental,  Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga acuan tetap pada rekor rendah 1,50% seperti yang diperkirakan oleh para ekonom. RBA telah mempertahankan suku bunga tidak berubah sejak Agustus. RBA melihat sedikit kebutuhan untuk menawarkan bantuan tambahan untuk ekonomi setelah rebound pada pertumbuhan, sambil berpegang pada kebijakan yang konservatif pada kenaikan harga rumah. Gubernur RBA Philip Lowe menyatakan dengan menjalankan sikap kebijakan tidak berubah pada pertemuan ini akan konsisten dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam perekonomian dan pencapaian sasaran inflasi dari waktu ke waktu. RBA baru-baru ini memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto dari 3% pada 2017 karena ekonomi tertekan investasi pertambangan yang jatuh dan sebagai volume ekspor naik melalui melonjaknya penjualan gas ke Asia. Ekonomi tumbuh 1,1% pada kuartal keempat, rebound dari kontraksi 0,5% pada kuartal ketiga. Survei bisnis terbaru juga menunjukkan meningkatnya kepercayaan di kalangan pengusaha. Banyak ekonom berpikir bank melakukan pemotongan tarif pada siklus ini, meskipun kemungkinan untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk beberapa waktu, dengan inflasi masih jauh di bawah target yang diinginkan 2-3%.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Australia, diantaranya :
  1. Employment Change         Kamis 07/03/2017 07:30 WIB
  2. Unemployment Change    Kamis 07/03/2017 07:30 WIB
Secara Teknikal, untuk sepekan kedepan, PELEMAHAN AUDUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLSH pada level0.7612, kemungkinan harga akan kembali ke level 0.7641 – 0.7671 – 0.7699. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 0.7538, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan tren PELEMAHANnya ke area level 0.7509 – 0.7478 – 0.7447.
XAUUSD
WEEKLY OUTLOOK : NEGATIF
PERGERAKAN SEPEKAN 06/03 – 10/03 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : $41.8 atau 418 PIP
Secara Fundamental, Harga emas melemah menjelang akhir pekan ini. Hal itu didorong kenaikan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) sehingga menaikkan kemungkinan bank sentral AS atau The FED untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan 14-15 Maret 2017. Meski demikian, harga spot emas masih berada di atas US$ 1.200 per ounce di tengah data ekonomi AS yang menguat.
 “Jika suku bunga bank sentral AS naik, harga emas dapat reli dengan inflasi kembali menjadi fokus,” ujar Peter Spina, Chief Executive Officer (CEO) GoldSeek.com, seperti dikutip dari halaman Marketwatch, Sabtu (11/03/17). Harga emas untuk pengiriman April melemah US$ 1,8 atau dua persen ke level US$ 1.201,40 per ounce. Merupakan Level terendah sejak 30 Januari. Secara mingguan, harga emas telah melemah dua persen.
Data tenaga kerja AS bertambah 235 ribu pada Februari menjadi sentiment untuk harga emas. Dengan penambahan tenaga kerja itu memberikan spekulasi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 14-15 Maret 2017. “Bagaimana juga saat ini perhatian menuju ke rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Maret. Namun data ekonomi  tidak begitu kuat untuk meyakinkan pasar kalau bank sentral AS akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017,” ujar Rob Haworth, Analis Senior US Bank Wealth Management.
Dengan rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS sebanyak tiga kali tersebut dapat menekan harga spot emas. Di pasar uang, indeks dolar AS cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang termasuk euro. Penguatan euro usai pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi mengindikasikan pihaknya tidak khawatir dengan deflasi yang terjadi di zona euro.
Secara Teknikal, untuk sepekan kedepan, PELEMAHAN XAUUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level1210.70, kemungkinan harga akan kembali ke level 1216.95 – 1223.60 – 1230.25 Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 1193.75, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan tren PELEMAHANnya ke area level 1187.60 – 1180.25 – 1172.55.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas partisipasi anda.

Salam Profit

Belajar Trading tidak harus Mahal

Just Forex

JustForex