Sunday 14 May 2017

14 Mei 2017 : Kisruh Politik Donald Trump Membuat Pasar Mata Uang Khawatir

Jurnal Mingguan Analisa Forex
Indonesia, 14/05/2017 Donald Trump, sang Presiden AS ke-45, lagi-lagi memberikan kejutan dengan secara tiba-tiba mencopot James Comey dari puncak kepemimpinan di biro investigasi federal (Federal Bureau of Investigation/FBI).
Keputusan untuk memecat Direktur FBI James Comey pada hari Selasa lalu menimbulkan satu pertanyaan yang sangat penting: Apakah sang presiden menghantam Comey karena telah salah menangani penyelidikan atas email Hillary Clinton, seperti yang dikatakan Trump dan timnya? Atau ia memecat seorang direktur yang berpikiran independen yang sedang menyelidiki hubungan antara kampanyenya dengan tokoh-tokoh papan atas Rusia?
Di satu sisi, ada indikasi bahwa Comey memang salah menangani penyelidikan email Clinton. Pada bulan Juli 2016, Comey secara terbuka memarahi mantan sekretaris negara meskipun dia mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tuntutan pidana terhadap Clinton.
Dia mengirim sebuah surat kepada Kongres pada malam menjelang pemilihan presiden yang mengumumkan bahwa penyelidikan tersebut telah dibuka kembali secara efektif dan bertentangan dengan saran dari pejabat Departemen Kehakiman. Pada saat itu, langkah Comey sangat mungkin mempengaruhi hasil pemilihan.
Selanjutnya pada minggu lalu, pada sidang Kongres, Comey secara tidak akurat menggambarkan bagian dari penyelidikan email tersebut. Demokrat telah menyerang Comey selama berbulan-bulan. Trump mengatakan bahwa dia juga tidak mempercayai Comey dengan alasan yang sama dengan alasan kubu Clinton.
Namun timbul pula sikap skeptis  tentang motif Trump yang sebenarnya saat memecat Comey. Pertama, dugaan “dosa” Comey versi administrasi Trump yang terjadi beberapa bulan yang lalu, khususnya saat mengadakan konferensi pers di mana dia mencantumkan kesalahan Clinton namun tidak menuntutnya. Jika Trump tidak setuju atau yakin dengan apa yang disampaikan Comey, dia bisa saja memecat Direktur FBI itu lebih cepat.
Kedua, Comey dan departemennya telah serius menyelidiki hubungan antara pemerintah Rusia dan kamp Trump selama berbulan-bulan dan kini Trump telah memecat seorang pria yang merupakan ancaman potensial bagi kepresidenannya.
Apapun motifnya, yang pasti pasar keuangan kembali resah setelah baru saja menikmati kelegaan dengan meredanya ketegangan politik di Eropa pasca kemenangan Emmanuel Macron di pemilihan presiden Perancis pada 7 Mei lalu.
Pasar mencemaskan potensi badai politik yang mungkin saja akan menimpa administrasi Trump. Kisruh politik jelas dapat menghambat upaya Trump untuk merealisasikan berbagai agenda yang sudah dijanjikannya terutama reformasi pajak, deregulasi perbankan dan belanja infrastruktur.
Karena pasar kembali khawatir, dolar AS pun kembali di bawah tekanan dan safe havens seperti yen, emas dan franc kembali diburu.
Pasar akan terus mencermati perkembangan kasus Comey di pekan ini (15-19 Mei) sambil tetap memperhatikan berbagai data, berita ekonomi/politik dan pidato pejabat-pejabat bank-bank sentral utama dunia terutama Federal Reserve yang diyakini akan kembali menaikkan suku bunganya di akhir rapat kebijakan di bulan Juni.

EURUSD
WEEKLY OUTLOOK :  NETRAL
PERGERAKAN SEPEKAN 08/05 – 12/05 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 184 PIP
Secara Fundamental, Produksi industri zona Eropa secara tak terduga turun di bulan Maret, menurut data terbaru dari Eurostat yang dirilis pada hari Jumat 12/05. Produksi industri turun 0,1% dari bulan Februari, mengecewakan ekspektasi analis terhadap kenaikan 0,3%. Namun, penurunan Februari direvisi menjadi 0,1% dari 0,3%. Produksi energi turun 3,2%, sedangkan produksi barang modal naik 0,2% dan barang intermediate meningkat sebesar 0,3%. Produksi barang konsumsi tahan lama dan barang konsumsi non-tahan lama naik 0,9% dan 2,1%.
Dibandingkan dengan Maret 2016, produksi industri zona Eropa naik 1,9%, ekspektasi untuk pertumbuhan 2,3%. Produksi barang konsumsi tahan lama naik 4,1%, barang setengah jadi naik 3,2% dan produksi barang modal 2,7% lebih tinggi. Produksi barang konsumsi non-tahan lama naik 1,7%, sementara produksi energi turun 4,8%. Di kelompok negara EU-28, produksi industri stabil pada bulan Maret dan naik 2,4% pada tahun ini.
Secara Teknikal, PELEMAHAN pasangan harga EURUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level 1.0953, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.0987 – 1.1022 – 1.1058. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 1.0837, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan gerakan PELEMAHANANnya ke area level 1.0796 – 1.0757 – 1.0716.

GBPUSD
WEEKLY OUTLOOK : NETRAL
PERGERAKAN SEPEKAN 08/05 – 12/05 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 146 PIP
Secara Fundamental, Bank Sentral Inggris BoE pada hari Kamis (11/05) dilaporkan telah membuat pernyataan terkait waktu akan dilakukannya kenaikan suku bunga yang kemungkinan besar akan dilakukan paling lambat sebelum akhir 2019, dengan catatan apabila proses Legal Brexit, perpisahan dengan EU, bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala dalam dua tahun kedepan. Jelang sebulan sebelum diadakannya Pemilu Inggris, BoE mengatakan bahwa mungkin akan ada tekanan jangka pendek Inflasi pada rumah tangga yang diprediksi akan lebih parah bila dibandingkan Inflasi bulan Februari  dengan tingkat pertumbuhan harga mencapai diatas 2.8 persen hingga akhir tahun 2017.
Ekonomi Inggris terhindar dari resesi pasca referendum tahun lalu yang membuat Inggris harus berpisah dengan Uni Eropa. Malahan Inggris tercatat sebagai salah satu negera dengan pertumbuhan ekonomi tercepat diantara negara negara maju di kawasan Eropa. Namun data fundamental yang rilis baru baru ini menunjukan adanya sedikit hambatan, seperti rilis produksi Industri yang cukup mengecewakan selama kuartal pertama 2017.
Banyak ekonom memprediksi Inggris bakalan menghadapi kondisi yang lebih ketat di masa masa proses Legal Brexit yang tengah dilakukan PM Theresa May, sebelum Negeri Ratu Elizabeth secara resmi akan benar benar berpisah dengan Uni Eropa pada bulan Maret 2019 mendatang.
“Kebijakan Moneter tidak bisa mencegah penyesesuaian riil yang diperlukan ketika UK bergerak menuju pengaturan perdagangan Internasional barunya (setelah lepas dari EU) atau melemahnya pertumbuhan income sepertinya akan menyertai selama proses penyesesuaian tersebut dalam beberapa tahun mendatang”, demikian rangkuman hasil Meeting pejabat BoE.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Inggris, diantaranya :
  1. CPI y/y                                                Selasa 16/05/2017 15:30 WIB
  2. Average Earnings Index 3m/y     Rabu 17/05/2017 15:30 WIB
  3. Retail Sales                                      Kamis 18/05/2017 15:30 WIB

Secara Teknikal, untuk sepekan kedepan, PELEMAHAN GBPUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level 1.2940, kemungkinan harga akan kembali ke level 1.2990 – 1.3039 – 1.3091. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 1.2836, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan PELEMAHANnya ke area level 1.2792 – 1.2750 – 1.2704.

AUDUSD
WEEKLY OUTLOOK : NEGATIF
PERGERAKAN SEPEKAN 08/05 – 12/05 : NEGATIF
RANGE SEPEKAN : 92 PIP
Secara Fundamental, Penjualan ritel Australia untuk bulan Maret jeblok hingga 0.1 persen, meleset dari harapan kenaikan 0.3 persen. Sementara dalam hitungan kuartalan, penjualan ritel hanya naik 0.1 persen selama tiga bulan pertama tahun 2017, di bawah ekspektasi 0.4 persen. Menurut catatan Biro Statistik Australia (ABS), penjualan di kafe, restoran, dan restoran cepat saji di Australia, mengalami penurunan 0.5 persen. Penjualan makanan turun 0.5 persen, dan penjualan di Departemen Store juga melorot 0.6 persen. Analis dari Capital Economic mengatakan, sejumlah pelemahan Penjualan Ritel pada bulan Maret tersebut.
Kemungkinan berhubungan dengan bencana alam badai Debbie, yang terjadi di Queensland pada bulan Maret. Wilayah Australia Utara, menurut catatan ABS, adalah wilayah dengan penurunan penjualan Ritel tertinggi, yakni 1.8 persen. Di samping itu, pada hari Jumat lalu, Bank Sentral Australia (RBA) mengatakan bahwa makin ketatnya tekanan persaingan dalam sektor ritel, merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan inflasi. "Masuknya ritel-ritel asing baru memberikan pengaruh yang penting pada harga ritel final dalam beberapa tahun ke depan," kata RBA dalam Statement on Monetary Policy (SoMP) pada hari Jumat 05/05 pekan lalu.
Untuk sepekan kedepan akan ada beberapa Fundamental penting yang akan dirilis untuk zona Ekonomi Australia, diantaranya :
  1. Monetary Policy Meeting Minutes          Selasa 16/05/2017 08:30 WIB
  2. Employment Change         Selasa 18/05/2017 08:30 WIB
  3. Unemployment Rate          Selasa 18/05/2017 08:30 WIB

Secara Teknikal, untuk sepekan kedepan, PELEMAHAN AUDUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BULLISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BULLISH pada level 0.7429, kemungkinan harga akan kembali ke level 0.7449 – 0.7469 – 0.7489. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BEARISH pada level 0.7366, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan tren PELEMAHANnya ke area level 0.7346 – 0.7326 – 0.7306.  

XAUUSD
WEEKLY OUTLOOK : NETRAL 
PERGERAKAN SEPEKAN 08/05 – 12/05 : DOJI POSITIF
RANGE SEPEKAN : $22.5 atau 225 PIP
Secara Fundamental, Harga spot emas kembali rebound karena didorong oleh indeks US dolar yang melemah lantaran data penjualan ritel dan inflasi AS sedikit lebih rendah dari perkiraan. Harga spot emas untuk pengiriman Juni naik US$ 3,5 atau 0,3 persen ke level US$ 1.227,70 per ounce. Harga emas menguat 0,1 persen lebih tinggi usai membukukan penurunan dalam dua minggu. Sedangkan harga perak naik 0,8 persen menjadi US$ 16.402 per ounce.
Harga emas mendapatkan dukungan dari data ekonomi AS dengan penjualan ritel di domestik pada April 2017 berada di bawah harapan pasar. Sedangkan indeks harga konsumen naik 0,1 persen. Sentimen konsumen menguat 97,7 pada April. Data penjualan ritel dan inflasi mendorong dolar AS melemah. Indeks dolar AS turun 0,4 persen pada Jumat waktu setempat. Namun, indeks dolar AS menguat 0,7 persen dalam sepekan.
Reli tajam dolar AS pada awal minggu telah melambat sehingga membantu mengurangi tekanan terhadap harga emas. Selain itu, perdagangan melambat di saham juga meningkatkan daya tarik emas dalam jangka pendek. "Harga emas turun dari level tertinggi pada 2017 usai aksi jual dalam dua minggu," kata Tyler Richey, Co-Editor Sevens Report, seperti dikutip dari halaman Marketwatch, Sabtu (13/05/17). Selain itu, harga spot emas cenderung melemah dalam menghadapi prospek suku bunga lebih tinggi.
"Dalam jangka pendek jika volatilitas tetap sedikit meningkat dan tingkat suku bunga kembali (naik) dan tetap, emas cenderung melemah. Level US$ 1.200 akan bertahan namun tren penguatan-nya lebih lemah. Pasar akan perlu melihat pergerakan suku bunga riil," tambah dia. Sebelumnya pimpinan the Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker menyatakan kalau ada kemungkinan dua kali lagi kenaikan suku bunga pada 2017.
Secara Teknikal, untuk sepekan kedepan, PENGUATAN XAUUSD mungkin masih akan berlanjut berdasarkan formasi candlestick weekly. Namun demikian tetap perlu diwaspadai koreksi intraday BEARISH yang mungkin akan terjadi pada timeframe Daily. Apabila minggu depan terjadi breakout BEARISH pada level 1220.45, kemungkinan harga akan kembali ke level 1216.25 – 1211.50 – 1207.00. Namun sebaliknya apabila terjadi breakout BULLISH pada level 1232.20, maka kemungkinan harga akan kembali melanjutkan tren PENGUATANnya ke area level 1236.95 – 1241.40 – 1246.15.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih atas partisipasi anda.

Salam Profit

Belajar Trading tidak harus Mahal

Just Forex

JustForex